WWF-Indonesia


Makmur Di Tahun Naga Kayu, Ayo Rayakan Imlek Bebas Hiu

10 Februari 2024

Oleh Senita


Rayakan Imlek di Tahun Naga tanpa SIRIP HIU.

Sabtu, 10 Februari 2024. Imlek selalu dirayakan dengan momen makan bersama yang menyuguhkan hidangan-hidangan penuh makna dan doa untuk satu tahun ke depan. Sayangnya, di momen kebahagiaan ini masih saja ada yang menyediakan sebuah hidangan yang dianggap prestise, sup sirip hiu. 

 

Faktanya, sejak tahun 1970 populasi hiu di dunia telah menurun hingga 71%. Penyebabnya adalah karena hiu kerap menjadi bycatch atau tangkapan sampingan yang bukan target aktivitas perikanan, hingga penangkapan berlebihan (overfishing). Padahal hiu punya peran penting bagi keseimbangan ekosistem laut. Sebagai predator puncak, hiu bertugas untuk memakan ikan-ikan sakit dan memastikan rantai makanan pada ekosistem laut terjaga. Selain itu, secara ekonomi, hiu juga lebih memiliki nilai jual yang tinggi dan berkelanjutan di sektor pariwisata bahari, dibandingkan sebagai konsumsi. 

 

WWF juga mengajak para public figure untuk ikut menyuarakan aksi Imlek Bebas Hiu, seperti Aurelie Moerenans, Della Dartyan, Ganindra Bimo, Renatta Moeloek, dan lainnya. Adapun pesan penting yang disampaikan oleh Ganindra “Please sebarkan informasi ini dan bertindak untuk melindungi hiu dan lautan kita. Bergabunglah dengan kami untuk bilang tidak pada penangkapan hiu, pada pemotongan/perburuan sirip hiu, dan bilang iya untuk konservasi hiu.” 

 

Sudah 11 tahun lamanya, Yayasan WWF Indonesia menyuarakan tentang Imlek Bebas Hiu. Kampanye ini digerakan untuk mengurangi tingkat konsumsi hiu yang biasanya meningkat pada hari raya Imlek. Hal ini terjadi karena banyaknya restauran maupun hotel yang menyediakan sup sirip hiu sebagai hidangan spesial Imlek, meskipun hidangan ini juga kerap dihidangkan di pesta pernikahan ataupun perayaan lainnya. 

 

"Kami berharap dengan bekerja sama dengan komunitas anak muda dan para public figure, penyadartahuan terkait pentingnya peran hiu di ekosistem laut dan maraknya perburuan sirip hiu akibat permintaan konsumen dapat berkurang. WWF memiliki target untuk memperbaiki kesehatan ekosistem laut terutama di kawasan konservasi perairan (Marine Protected Area/MPA) di Indonesia. Bersama KKP dan mitra lainnya, WWF juga memiliki program khusus konservasi hiu seperti MPA for Sharks, kompetisi inovasi teknologi alat perikanan untuk mengurangi bycatch hiu, mendukung pengembangan pariwisata bahari berbasis hiu yang bertanggung jawab, pendataan, pelatihan, hingga penelitian" ujar Dr. Imam Musthofa Zainudin, Direktur Program Marine and Fisheries Yayasan WWF Indonesia. 

 

Pada perayaan Imlek di tahun 2024 ini, WWF-Indonesia bersama komunitas Marine Buddies kembali meramaikan kampanye Imlek Bebas Hiu. Kampanye ini dilaksanakan secara terpisah di 5 kota besar, Jakarta, Tangerang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar. Berbagai macam jenis kegiatan penyadartahuan dilakukan pada kampanye ini, dari mulai sosialisasi di car free day, talkshow tentang budaya dan konservasi, hingga nonton bareng video tentang hiu disampaikan oleh Marine Buddies kepada masyarakat luas. 

 

Kunjungi https://sosharks.wwf.id/ untuk mengetahui lebih banyak tentang upaya konservasi hiu yang dilakukan oleh WWF-Indonesia. Kita juga bisa mendukung dengan menyatakan komitmennya untuk turut serta melindungi hiu dengan berkomitmen untuk tidak membeli dan mengkonsumsi produk hiu dan turunannya. 

 

#ImlekBebasHiu #SaveOurSharks #SOSharks 









Artikel ini telah dilihat sebanyak 85 kali



Please share this page

Berita



Rayakan Imlek di Tahun Naga tanpa SIRIP HIU.



Fenomena perubahan iklim yang telah terjadi sejak era 1800-an kini dampaknya semakin terasa



Hiu juga dikenal sebagai predator puncak (apex predator) di laut yang berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem laut






Mohon Tunggu....